Ini adalah kisah seorang anak laki-laki kecil yang ingin bermain dengan ikan peliharaannya. Anak ini mengulurkan tangannya ke dalam akuarium, menangkap ikan yang menggelapar-gelepar di tangannya dan ia menaruh ikan itu di lantai, tepat disampingnya. Lalu anak itu kembali bermain dengan mobil-mobilannya yang berserakan di lantai. Ia begitu asik main hingga lupa dengan ikannya yang ditaruhnya di lantai. Beberapa menit kemudian ia teringat akan ikannya itu, dan ketika ia berpalinga ia melihat ikan tersebut sudah tak bergerak bahkan ketika ia menyentuhnya. Dengan ketakutan, anak tersebut menghampiri ibunya sambil membawa ikan tersebut di tangannya.
Ketika si ibu melihat ikan tersebut, dengan cepat ia mengambilnya dan menaruhnya kembali di akuarium. Tetapi terlambat, ikan tersebut sudah mati dan mengapung di air. Anak tersebut melihat ikan tersebut sambil menangis. Ketika ibunya bertanya pada anak tersebut apa yang sudah terjadi dengan ikan itu, dengan lugu ia menjawab, “Ah, kami bermain bersama di lantai, waktu kulihat lagi ia sudah tidak bergerak lagi.”
Dengan menghibur, ibu itu menjelaskan, “Sayang, tidakkah kamu tahu bahwa ikan tidak bisa hidup di lantai? Tuhan menciptakan ikan untuk hidup di air.”
Demikian juga dengan manusia, kita diciptakan untuk hidup dalam sebuah lingkungan yang khusus. Jika kita keluar dari lingkungan itu, kita bisa saja mati. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam hadirat Tuhan, sama seperti waktu Adam dan Hawa masih berada di Taman Eden. Namun jika manusia keluar dari hadirat Tuhan itu atau hidup dalam dosa, manusia itu akan mati. Satu-satunya cara untuk bisa masuk kembali dalam lingkungan hadiran Tuhan adalah melalui Yesus Kristus, Dialah jalan kebenaran dan kehidupan.
Sumber : Adaptasi dari: Releasing Your Potential; Dr Myles Munroe; Immanuel
Ketika si ibu melihat ikan tersebut, dengan cepat ia mengambilnya dan menaruhnya kembali di akuarium. Tetapi terlambat, ikan tersebut sudah mati dan mengapung di air. Anak tersebut melihat ikan tersebut sambil menangis. Ketika ibunya bertanya pada anak tersebut apa yang sudah terjadi dengan ikan itu, dengan lugu ia menjawab, “Ah, kami bermain bersama di lantai, waktu kulihat lagi ia sudah tidak bergerak lagi.”
Dengan menghibur, ibu itu menjelaskan, “Sayang, tidakkah kamu tahu bahwa ikan tidak bisa hidup di lantai? Tuhan menciptakan ikan untuk hidup di air.”
Demikian juga dengan manusia, kita diciptakan untuk hidup dalam sebuah lingkungan yang khusus. Jika kita keluar dari lingkungan itu, kita bisa saja mati. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam hadirat Tuhan, sama seperti waktu Adam dan Hawa masih berada di Taman Eden. Namun jika manusia keluar dari hadirat Tuhan itu atau hidup dalam dosa, manusia itu akan mati. Satu-satunya cara untuk bisa masuk kembali dalam lingkungan hadiran Tuhan adalah melalui Yesus Kristus, Dialah jalan kebenaran dan kehidupan.
Sumber : Adaptasi dari: Releasing Your Potential; Dr Myles Munroe; Immanuel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar